Shortlist nominasi pemenang World Press Photo 2019 sudah diumumkan di Belanda. Seperti biasa, shorlist itu mengumumkan para fotografer yang bakal mendapatkan penghargaan bergengsi buat para wartawan foto di seluruh dunia.
Ada 4.738 fotografer dari 129 negara, dan mereka mengirimkan 78.801 karya foto. Dari 4 ribuan fotografer itu, World Press Photo (WPP) menetapkan 43 fotografer dari 25 negara, 14 diantaranya adalah wanita, sebagai nominator. Sayangnya tidak ada nama fotografer dari Indonesia yang masuk ke dalam list tahun ini. Yang menarik dari penghargaan bergengsi World Press Photo tahun ini adalah hadirnya satu penghargaan utama baru, yakni World Press Photo Story of the Year. Jadi di dalam ajang bergengsi tahun 2019 ini akan hadir dua penghargaan utama, yakni World Press Photo of the year dan World Press Photo Story of the Year.
Enam nominee WPP tahun ini adalah Mohammed Badra (Syria) yang mewakili kantor berita European Pressphoto Agency (EPA). Marco Gualazzini (Italia) dari Contrasto Agency. Catalina Martin-Chico (Prancis-Spanyol) dari Panos Picture. Christ McGrath (Australia) dari Getty Images. Lalu ada juga dua muka lama John Moore (AS) dari Getty Images dan Brent Stirton (Afrika Selatan) juga dari Getty Images. Sedangkan Nominee WPP Story pada tahun perdana ini ada tiga orang, mereka adalah Marco Gualazzini (Italia) yang mewakili Contrasto. Gualazzini berceritra tentang ‘The Lake Chad Crisis’. Pieter Ten Hoopen asal Belanda-Swedia, dari Agence Vu. Ceritanya, ‘The Migran Caravan’ berkisah mengenai para migran dari Benua Amerika Selatan dan Tengah yang bermigrasi menuju Amerika Serikat. Yang membuatnya menarik foto cerita milik Pieter Ten Hoopen ini berformat 1:1, seperti format Instagram. Dan yang ketiga, Lorenzo Tugnoli, Italia, dari Contrasto, yang bercerita soal ‘Yemen Crisis’. Tidak dijelaskan mengapa WPP Photo Contest mulai tahun ini memberikan sebuah penghargaan utama baru, WPP Story of The Year. WPP Managing Editor Lars Boering dan juga ketua dewan juri Whitney Johnson, yang juga Vice President National Geographic, tidak menyebutkan alasan spesifik mengenai hadirnya penghargaan utama baru ini. Seperti yang kita tahu hadirnya platform digital membutuhkan bentukan visual yang baru, sebuah cerita.
Karena pada masanya foto single sudah tidak lagi memenuhi ekspektasi ruang imajiner pembaca platform digital. Ruang imajiner penikmat platform itu membutuhkan spot-spot berbeda untuk melengkapi loncatan bayangan-bayangan visual baru agar bisa mengendap dalam otak rasa ruang imaji para penikmat platform digital. Dugaan saya sebagai penggiat fotojurnalisme, WPP mulai tahun ini mendorong para fotografer untuk lebih aktif menghadirkan sebuah story (bukan lagi satu penggal foto) dalam berkarya dengan menghadirkan sebuah penghargaan utama baru. Fotojurnalisme makin bersinggungan dengan video.
Dan WPP memang harus mengikuti perkembangan dunia visual yang makin mendekati bentuk barunya, sebuah cerita. Dan pada saatnya nanti saya yakin WPP Photo of the Year akan dihilangkan, sebagai gantinya hanya akan ada WPP Photo Story of the Year dan WPP Digital Storytelling Contest.
(Beawiharta)
Untuk melihat list lengkap nominasi pemenang WPP 2019 silahkan kunjungi website WPP 2019.
Congratulations to the 2019 World Press Photo Contest and 2019 Digital Storytelling Contest Nominees!https://t.co/vtUNNKPlVK pic.twitter.com/w4kFxqBC8b
— 1000kata.com (@1000kata) February 21, 2019