Oleh: Prasetyo Utomo
Apa yang ada dalam pikiran kita ketika diberikan sebuah pertanyaan, Apa saja yang telah diberikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk Indonesia selama lima tahun ini?. “Infrastruktur” mungkin menjadi kata pertama yang muncul dan terlontar keluar dari mulut.
Ya, infrastruktur memang jadi prioritas pemerintahan Jokowi – JK karena ketimpangan pembangunan yang sudah terjadi sejak dulu. Pemerataan dimulai dengan pembangunan berbagai sarana dan prasarana seperti waduk, jembatan, jalan tol, jalan provinsi, bandara, pelabuhan, pos perbatasan, dan masih banyak yang lain.
Infrastruktur menjadi “keyword” utama Jokowi – JK. Namun, mereka tak alpa memperhatikan sektor lain yang butuh “sentuhan”.
Dengan jargon “Kerja, Kerja, Kerja”, Jokowi ingin pemerataan pembangunan tersebut diketahui dan dirasakan seluruh masyarakat Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
Alasan itulah yang mendasari Pewarta Foto Istana Kepresidenan untuk menyajikan kembali ‘masterpiece’ Jokowi-JK lewat sebuah pameran foto dan peluncuran buku bertajuk Membangun Indonesia. Tak hanya karya dari Pewarta Foto Istana Kepresidenan, pameran dan buku foto ini juga melibatkan pewarta foto seluruh tanah air. Aksi blusukan, hasil program kerja, sisi humanis Jokowi, hingga aktivitas para menteri Kabinet Kerja ditampilkan dalam pameran foto tersebut.
Presiden Jokowi secara spesial juga terlibat sebagai peserta pameran bersama 48 peserta lainnya. Karya foto beliau ketika swafoto dengan Prabowo Subianto ikut dipamerkan bersanding dengan 62 karya terpilih. ÒSebuah gambar bernilai seribu kata. Foto – foto dalam pameran dan buku Membangun Indonesia akan lebih dipahami siapa saja, ketimbang narasi ribuan kata – kata,Ó tutur Presiden Joko Widodo.
Kurator Oscar Motuloh menegaskan bahwa pewarta foto Istana Kepresidenan mengambil momentum yang tepat di Hari Pahlawan untuk menggelar statement jurnalistik mereka tentang periode pemerintahan Jokowi – JK. “Tak hanya mengupas capaian kerja, 97 imaji yang tersaji dalam buku Membangun Indonesia terdapat pula tentang kritik dan memberikan ilustrasi beberapa aspek masyarakat yang masih jadi PR”, tambah Oscar.
Semoga rangkaian imaji “Membangun Indonesia” bisa menjadi penanda jaman sekaligus merawat ingatan kita tentang kiprah para pemimpin. Karena sejatinya, pemimpin itu ditakdirkan menjadi pelayan rakyat.