Foto dan teks: Julian Sitompul – @pictruespeak
Rumah yang dibangun dari tahun 1968 yang telah dimiliki oleh orang tua ku telah banyak mengajarkan tentang arti sebuah rumah. Bagiku inilah Rumahku Halamanku.
Awal pengetahuan ku dimulai dan dibentuk dari rumah ini, baik itu urusan keyakinan dan pengetahuan yang lain. Di rumah ini selalu diajarkan dan di ingatkan tentang hal kesederhanaan, merawat menjaga dan mempertahankan tradisi dari sejak dulu oleh ke dua orangtua ku. Dan ternyata nilai-nilai yang telah diajarkan penting sekali didalam kehidupanku saat ini.
Setiap ruang dalam rumah ini selalu di isi dengan kebersamaan, berbagi dan bercerita satu sama lain oleh semua anak-anaknya, hingga hal ini terus berlanjut bersama cucu-cucunya. Tetapi semenjak masa pandemi, merubah semua kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan di rumah ini. Tidak ada lagi ruang yang di isi dengan keceriaan suara dan tawa cucu cucunya.Semua ruang menjadi sepi dan hening. Demi untuk menjaga keselamatan satu sama lain . Kami anak anaknya harus menjaga jarak dan tinggal di rumah masing- masing (PSBB). Walaupun aku sesekali datang mengunjungi untuk membantu beberapa hal yang tidak bisa dilakukan oleh kedua orang tuaku.
Tak ada satu pun yang menyangka bahwa mereka akan menjalani masa masa tua dengan kondisi seperti sekarang ini di usia yang telah mencapai 80 tahun. Kini mereka hanya bisa memendam rindu untuk dapat bertemu dan bercengkrama lagi dengan kami anak-anaknya dan terutama dengan cucu cucunya . Menanti kapan semua ini akan berakhir.