Foto dan teks: Aris N Hidayat – @iniaris
Pandemi global Covid-19 mengharuskan semua orang mengurangi aktifitas di luar rumah. Bahkan tidak diperbolehkan berkerumunan dan harus menjaga jarak fisik. Sekolah pun meliburkan aktifitasnya dan mengharuskan murid-muridnya untuk belajar di rumah.
Anak sulung kami masih kelas TK – A. Sedangan anak ke-2 dan ke-3 belum bersekolah. Setiap pagi sehabis mandi dan sarapan aktifitas Si sulung mengerjakan tugas sekolah yang di berikan gurunya melalui pesan singkat di grup Watsapp.
Setiap hari tugasnya berganti-ganti, kadang menulis, menggambar, dan menghafal surat pendek. Selebihnya mereka bermain, membaca buku bergambar, menonton video melalui gadget dan video film anak-anak yang telah kami simpan di hardisk eksternal.
Pandemi yang semakin meluas sedikit banyak mengubah pola kehidupan sehari-hari keluarga kami, khususnya aktifitas anak-anak kami. Sejak terjadi pandemi kami tidak pernah sekalipun mengajak mereka bepergian. Meskipun hanya sekedar membeli susu, atau kebutuhan sehari-hari. Sesekali kami mengajak mereka membuat kue ataupun es krim di rumah agar mereka tidak jenuh. Kini, area bermain mereka tak lebih dari pagar rumah. Setidaknya ini adalah bentuk kewaspadaan menurut kami. Dengan tetap berada di rumah, kami melindungi diri kami dan membantu menyelamatkan orang-orang di luar pagar rumah kami.