Foto dan teks oleh: Vonny Harnanelly
(Karya ini merupakan salah satu hasil akhir peserta workshop fotojurnalistik kelas khusus dokumenter Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) Makassar Angkatan I 2016)
Di salah satu sudut kota di kawasan Daya, Makassar, nampak sebuah gubuk tua berdinding papan lapuk yang terletak di ujung gang sempit, tepat bersebelahan dengan tempat pembuangan sampah. Atap sengnya sudah dipenuhi lubang, sinar matahari menembus masuk melalui lubang itu. Dan saat hujan turun, air merembes dimana-mana. Melintas di dekatnya terasa hening, sesekali terdengar suara batuk seorang nenek dari dalam gubuk.
Di dalam gubuk hanya dihuni seorang nenek bersama tiga cucunya. Nenek yang saban hari hanya membantu menyiapkan keperluan cucunya mulai dari makan, tidur, hingga ke sekolah. Tak ada kamar dalam gubuk itu, apalagi sofa yang empuk. Ruang dapur yang digunakan untuk memasak, itu pula yang menjadi kamar mandi dan jamban mereka.
Nenek Subaedah, begitu sapaan wanita berusia 68 tahun ini. Mencoba bertahan hidup di tengah kehidupan kota untuk menghidupi ketiga cucunya, Aco 10 tahun, Awal 5 tahun dan Fadil 3,5 tahun. Tuntutan ekonomi yang sulit membuat orang tua ketiga anak itu terpaksa merantau dan menjadi buruh di Malaysia dengan harapan, bisa pulang membawa modal usaha. Namun sudah dua tahun mereka berempat tidak pernah mendapatkan kiriman dari Malaysia. Jadilah, mereka berempat bertahan hidup dari kemurahan hati para tetangganya.
Disaat ketiga cucunya masih membutuhkan tenaganya, tubuh nenek Subaedah yang mulai renta, sulit mencari pekerjaan untuk menafkahi kehidupan mereka sehari-hari. Hanya kasih sayang yang bisa diberikan kepada ketiga cucunya. Penderitaan Subaedah belum cukup sampai disitu, ditengah usahanya menghidupi ketiga cucunya, penyakit tuberkulosis paru aktif pun semakin menggerogoti tubuhnya.
Penyakit yang diderita Subaedah sangat menular dan sering terjadi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bahkan penyakit ini dianggap penyakit paling mematikan di dunia. Penularannya melalui udara dari satu orang ke orang lain. Faktor lain, lingkungan perumahan, kepadatan hunian, lingkungan, dan sanitasi.
Badan kesehatan dunia memperkirakan sepertiga dari populasi dunia telah terinfeksi mycobacterium tuberculosis. Dan dari 8 juta jiwa penduduk Sulawesi Selatan, sekitar 6.155 jiwa yang suspek tuberkulosis. Sementara untuk Makassar mencapai 1.371 kasus.
Penyakit ini sudah lama diderita Subaedah. Kondisi fisiknya semakin hari semakin menurun. Namun dari raut wajahnya tak nampak ada patah semangat. Ia dengan cinta, perhatian dan kasih sayang yang tulus, terus merawat cucunya. Namun kekhawatiran lain kembali muncul, adakah penyakit yang ia derita tidak ditularkan kepadaketiga cucunya, yang sudah menemaninya bertahun-tahun?