Nusantara
Imajinasi kita melayang saat mendengar kata sederhana itu. Sebuah kata yang bisa melukiskan apa dan siapa negeri Indonesia. Alam eksotis, budaya heterogen, manusia yang ramah adalah kepingan imajinasi tentang Nusantara.
Nusantara yang luas menyatukan barat dengan timur, mendekatkan utara dengan selatan. Nusantara tidak hanya Bali atau Jawa. Banyak sekali tempat yang menawarkan romantisme. Dan mereka belum banyak terekspos. Sebut saja Sabang, titik nol kilometer Indonesia ini menyimpan berjuta keindahan. Selain panorama bawah air yang memikat, kota Sabang juga menawarkan kemolekan Danau Aneuk Laot. Ditambah bumbu dan aroma kuliner lokal, siapapun yang pernah berkunjung ke Sabang pasti rindu untuk kembali ke tempat ini.
Dari Sabang di ujung barat Nusantara, kita terbang jauh ke timur menuju tanah Papua. Raja Ampat adalah sebuah tempat yang namanya dikenal seantero dunia. Sebuah kepulauan yang letaknya di sebelah barat laut kota Sorong itu merupakan surga terakhir kekayaan bawah laut paling lengkap di bumi. Kekayaan biota ini telah menjadikan Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang paling beragam di dunia. Keindahan alam bawah laut itu masih ditambah dengan sajian lansekap pulau pulau kapur di Wayag yang tersebar harmonis. Raja Ampat ibarat candu. Sekali datang ke tempat tersebut, hati terbambat ingin kembali lagi menikmati keindahan alamnya.
Sabang dan Raja Ampat hanyalah kepingan kecil dari Nusantara. Pernahkah Anda mendengar Kota Langgur, Sibolga, Ende, Putusibau, Tambolaka, atau Berau? Kota-kota kecil di Nusantara itu adalah destinasi yang layak dieksplorasi. Sebuah surga tersebunyi yang belum banyak dikenal oleh khayalak luas.
Seribu kata mencoba merangkai kepingan-kepingan lain menjadi sebuah bingkai Nusantara. Melalui kampanye #iniNegriku, sembilan pewarta foto Indonesia akan menjelajah ke sepuluh kota di Indonesia. Kesepuluh pewarta foto itu adalah Ahmad Zamroni (Forbes Indonesia), Beawiharta (Reuters), Dita Alangkara (Associated Press), Edy Purnomo (fotografer lepas), Mast Irham (European Pressphoto Agency), Peksi Cahyo (Tabloid Bola), Prasetyo Utomo (Antara), Sumaryanto Bronto (Media Indonesia), dan Yuniadhi Agung (Kompas). Mereka akan mengunjungi Ende, Putusibau, Langgur, Ternate, Banyuwangi, Sibolga, Tambolaka, Sorong, Berau dan Bima. Di tempat itu mereka akan memotret kehidupan sehari-hari masyarakat dan menceritakan keindahan serta potensi sosial budaya tiap-tiap kota.
Kegiatan ini adalah sebuah kampanye bahwa fotografi merupakan salah satu bahasa visual yang efektif dalam penyampaian pesan. Dengan fotografi, mata dan pikiran kita lebih terbuka untuk mengejawantahkan arti sebuah patriotisme. Karena untuk mencintai tanah air yang diperlukan bukan hanya slogan dan celotehan tapi bagaimana mengenal Indonesia bersama rakyatnya, dari dekat.
Sebagai bagian dari kampanye, Seribu Kata juga akan melibatkan masyarakat melalui Kontes Foto #iniNegriku melalui berbagai media sosial seperti Instagram, Facebook dan Twitter. Kontes ini nantinya akan dibagi dalam beberapa periode dengan waktu dan tema yang berbeda serta terbuka untuk umum. Peserta ditantang untuk bisa memvisualisasikan Nusantara dari perspektif mereka sekaligus memberikan sebuah kontribusi positif dalam dunia fotografi Indonesia.
Kampanye #iniNegriku mendapat dukungan dari Samsung dan Garuda Indonesia. Dengan niat yang tulus dan semangat untuk berbagi melalui media fotografi, semoga kampanye #iniNegriku akan membuka mata bahwa Indonesia adalah negeri yang luar biasa dan mebuka nurani bahwa kita ditakdirkan untuk menjaga Nusantara. (Prasetyo Utomo)