Warga melihat deretan gedung perkantoran dari pemukimannya yang berdiri di kawasan Banjir Kanal Barat, jakarta
Oleh : Fransiskus Simbolon
Jakarta masih menyimpan ruang bagi kehadiran mereka yang mempertegas kontrasnya kehidupan kota.
Kota yang sedang mengembangkan diri layaknya negara maju, namun masih mengisahkan cerita untuk para kaum papa dan dunia kecil mereka.
Canda tawanya mungkin tak pernah terlihat dan terdengar, namun keberadaan mereka seolah menjadi tanya untuk kita semua. Layaknya surga yang bisa dipijak oleh setiap manusia, Jakarta yang beringas tetap dicintai oleh mereka para penyintas.
Kebersamaan adalah segalanya, dan hidup mereka nyata adanya.
Relokasi adalah cara tragis, namun kebersamaan yang mereka rasakan semakin menghilang.
Jalanan adalah fasilitas hidup bagi mereka dalam mempertahankan eksistensi meraih mimpi.
Kota adalah ruang bagi siapapun, untuk mereka yang kaya, miskin, dan sekalipun bagi mereka yang bermimpi.
Fransiskus Parulian Simbolon
Lahir di Jakarta, 22 Oktober 1979, bekerja sebagai pewarta foto harian Kontan. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Pewarta Foto Indonesia (PFI) 2015-2019.
1000kata adalah portal yang dikelola oleh 10 fotografer Indonesia, sebagai media alternatif untuk menampilkan karya, cerita, ide, opini, gagasan serta yang lainnya berkaitan dengan dunia fotografi. Mari berbagi.