Kota Bangkok tidak pernah gagal memberi kesan kepada mereka yang singgah. Sebagai salah satu kota penting di kawasan Asia Tenggara, Bangkok menjual sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan negara. Berbeda dengan Singapura yang hanya mengandalkan sektor ritel, Bangkok melengkapinya dengan atraksi budaya dan keragaman kuliner, dua hal yang disukai oleh indera manusia.
Berada di jalanan kota Bangkok serasa berada di kota sendiri. Mungkin, bahkan lebih nyaman dibanding berada di kota-kota besar di Indonesia. Seorang warga lokal meminta pemahaman ketika menunjukkan betapa kemacetan menjalar di kota Bangkok, meski jika dilihat, kemacetan tersebut tidak sebanding dengan kemacetan parah yang dialami warga Jakarta setiap hari. Warga lokal Bangkok sadar betul bahwa turis adalah sumber nafkah mereka. Memberi kenyamanan bagi para wisatawan sepertinya menjadi etika bagi mereka. Jadi, seringkali para pedagang tidak begitu agresif dalam menawarkan dagangan mereka. Mungkin, mereka berpikir orang dengan sendirinya akan membeli jika memang mereka tertarik membeli. Meski demikian, Bangkok bukan kota yang suci dari kejahatan. Kewaspadaan pelancong tetap harus diperhatikan.
Kota-kota di Indonesia mempunyai potensi menggaet wisatawan seperti yang dilakukan oleh Bangkok. Hal yang terpenting adalah kerja sama pemerintah dan warga lokal untuk membuat turis merasa berada di rumah sendiri. (teks dan foto-foto: Yuniadhi Agung)
———————————————-
Yuniadhi Agung adalah co-founder www.seribukata.com. Profilnya bisa dilihat di http://www.seribukata.com/about/