Doc.Now! dan 1000kata kembali menampilkan karya-karya terbaik peserta workshop Doc.Now! yang telah dilaksanakan pada 4-9 Desember 2017 lalu. Karya-karya ini akan ditampilkan berturut-turut dalam beberapa minggu ke depan. Kali ini yang terpilih dari grup 1 adalah karya Frengki Lollo.
Frengki Lollo yang datang dari Timor memilih untuk mendokumentasikan seorang perantau dari daerah asalnya yang bekerja sebagai Satuan Pengamanan (Satpam). Sebagaimana kita ketahui, pekerjaan ini memang selalu identik dengan orang dari daerah timur Indonesia termasuk Timor. Imaji kita terhadap orang timur adalah tampang seram dan galak tapi melalui karya Frengki yang berjudul “The Family Man” kita bisa melihat sisi-sisi lain kehidupan mereka, banyak hal-hal yang tidak galak dan menyeramkan. Kami memilih karya ini karena kemampuan Frengki untuk masuk ke kehidupan si subyek dan menjadikan karyanya bisa dibilang sangat intim.
Rony Zakaria & Putu Sayoga
Mentor Doc.Now!
The Family Man oleh Frengki Lollo
Alfred Boelan berpindah dari Kupang – NTT untuk meningkatkan kualitas hidup di Bali. Bermodalkan sertifikat Satuan Pengamanan (SATPAM) yang diperoleh di Kupang saat ini ia berprofesi sebagai satpam di salah satu bank di Denpasar. Profesi tersebut memaksanya menjadi sosok pribadi yang berbeda dibandingkan saat dia bersama keluarga. Ketegasan dan kesigapan adalah karakter yang harus dia perankan saat bekerja, berbeda dengan karakternya yang penyayang dan sedikit manja saat bersama istri dan anaknya.
Dia rela melakukan apa saja asalkan kebutuhan Erika (istri) dan Angela (anak) terpenuhi. Terkadang dia menggantikan tugas jaga temannya untuk mendapatkan tambahan penghasilan, sehingga waktu jaganya akan menjadi 16 jam per hari. Walaupun tenaganya terkuras dan sangat melelahkan tapi itu semua akan terobati saat dia bertemu keluarganya yang menjadi pengobat lelah dan energi penyemangatnya.